Selebihnya, tiga klub lain: Barcelona, Valencia, dan Malaga tumbang. Yang paling ‘menyedihkan’ kala itu adalah Barca yang keok 2-0 di San Siro. Malaga, malah yang paling tidak diharapkan. Dengan status klub yang ‘kurang bersejarah’, kemungkinan mereka akan lenyap di tangan Porto.Namun, La Liga Spanyol yang terjadi sebaliknya. Hanya Valencia yang gagal lolos setelah cuma bermain imbang 1-1 dengan tuan rumah PSG. Barcelona secara spektakuler menumbangkan Milan 4-0. Madrid mengalahkan United di kandang lawan. Dan Malaga, membuat Porto terluka oleh agregat 2-1.
Adanya tiga wakil Liga Spanyol di perempat final Liga Champions, terakhir terjadi tepat pada 10 musim lalu. Ketika itu, Barcelona, Real Madrid, dan Valencia berangkat ke 8 besar musim 2002-2003.
Sepanjang sejarah Liga Champions, tercatat hingga sebelum musim ini, sudah empat kali ada tiga wakil Liga Spanyol di Liga Champions (lihat tabel). Prestasi terbaik dari pola ini, terjadi pada musim 1999-2000 ketika dua wakil La Liga berhadapan di partai puncak: Real Madrid sang tim legenda dengan Valencia yang merupakan tim kuda hitam musim tersebut. Kala itu, El Real menang 3-0 dan membalikkan semua ramalan.
Namun, prestasi terburuk terjadi pada musim 2002-2003. Meskipun ada tiga wakil di perempat final, ketiganya terdepak sebelum partai puncak. Barcelona dan Valencia tersungkur di perempat final. Sementara, Real Madrid yang sendirian dikepung tim-tim asal Liga Italia, tumbang oleh Juventus di empat besar.
Tidak ada jaminan, tim dengan wakil lebih banyak, akan memenangi Liga Champions. Dan kini, tiga jago La Liga, akan menati undian pada Jumat mendatang. Apakah Barca-Madrid akan kembali saling sikut di sini? Apakah Malaga mampu berangkat lebih jauh daripada babak 8 besar?
{ 0 comments... read them below or add one }
Post a Comment